Sabtu, 04 Oktober 2014

KEHENINGAN


Ada ruang dalam hidup yang harus senantiasa dimasuki cahaya keheningan.
Keheningan menjaga diri pada arah yang benar.
Keheningan menopang elastisitas makhluk dari tekanan kehidupan.
Dalam hening manusia berinteraksi dengan dirinya.
Pada momen hening insan membuka telinga bagi Penciptanya.
Keheningan adalah rekreasi bagi jiwa yang terhimpit.
Bersatu dengan Sang Maha Kuat dalam hening mengalirkan kekuatan 'tuk terus maju.

Sabtu, 22 Desember 2012

Mama...


Mama,
Bertaruh nyawa engkau melahirkanku
Setiap langkahku diiringi doa dan air matamu

Mama,
Meskipun tak jarang aku menyakiti hatimu melalui perkataanku dan sikapku
Namun engkau tak pernah berhenti mengasihiku

Mama,
Engkau selalu memberikan yang terbaik bagiku
Meski kerapkali ku bersikap tak layak padamu
Engkau tak pernah berhenti
Engkau tak pernah lelah mengasihiku

Terima kasih mama,
Untuk segala cinta yang kau berikan
Terima kasih mama,
Untuk setiap pelukan hangat kala aku tak berdaya
Terima kasih mama,
Untuk keyakinanmu bahwa suatu hari nanti anakmu ini akan menjadi seseorang
Terima kasih mama,
Untuk setiap tetesan air mata yang mengalun dalam doa

Hari ini aku ingin engkau tahu...
Dari sanubariku yang terdalam
Aku mengasihimu Mama...
I love you mom...

Jumat, 31 Agustus 2012

IBU



Jikapun semua pergi, ibu ada di sana menemani dalam 
sepiku... Kembalikan ketegaran dalam diri. 

Ibu tak pernah lelah menyemangatiku gapai citaku. 

Bersama doanya keberpihakan Tuhan adalah sesuatu yang 

niscaya iringi ikhtiarku. 

Mungkin aku seringkali alpa mengingat ibu dalam 

bahagiaku.

Tapi nalurinya begitu tajam hingga ia selalu tahu 'pabila aku 

dililit kesedihan.



Ibu adalah malaikat bersenjatakan doa dan air mata.

Kata ibu kuah soto itu enak. Dia sering mengatakannya 

ketika ia menyuapi kami dengan daging dalam soto... 

Waktu aku kecil Ibu pernah mengatakan akulah anak lelaki 

yang terganteng di dunia sambil menyeka air liurku.

Kecantikan hati ibuku membuat bidadari kahyangan merasa 

minder, itulah sebabnya ketika mereka lewat disekitar 

kampungku mereka memilih jalan memutar.



Ibuku HEBAT dan...

Semua orang yang menjalani peran sebagai seorang ibu 

PASTI HEBAT

(Puisi ini dituliskan dengan maksud untuk merayakan kehidupan Ibuku, Almarhumah R.Lumban Gaol yang terlahir ke dunia 28 Agustus 1951)

Rabu, 11 Juli 2012

menemukan KEBAHAGIAAN melalui MEMBERI







Pernahkah kita berpikir situasi apakah yang membuat kita merasa senang atau bahagia?"
Atau barangkali tempat yang menghadirkan suasana bahagia dalam diri kita?"
Bisa jadi kebahagiaan lahir dari kebersamaan dengan sesosok pribadi..."
Yang barangkali agak "lucu" adalah pribadi yang sama penghantar kebahagiaan potensial menjadi figur pemantik air mata...
Kebersamaan menghadirkan kebahagiaan sebagaimana tidak bisa bersama mengalirkan air mata
Selama berada di bumi ini kebahagiaan tidaklah permanen sebagaimana kesedihan.
Nampaknya yang lebih penting daripada merasakan kebahagiaan adalah menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain.
Yang unik adalah..." Kebahagiaan sejati kita temukan ketika kita memberi dan bukan mencari"
Setiap orang memiliki potensi untuk memberi, oleh sebab itu setiap orang juga berpotensi untuk menikmati kesejatian kebahagiaan.  

Pemberian yang tentunya lahir dari ketulusan dan berdasarkan cinta...
Karena itu mari kita tapaki kehidupan kita dengan semangat menghadirkan kebahagiaan: memberi dalam ketulusan dan cinta. Selamat menikmati bahagia...

Senin, 30 April 2012

GADIS PENGGESEK BIOLA


Kau senandungkan kembali malam ini nada-nada sendu nan getarkan jiwa.
Keanggunan berpadu dengan kemegahan yang membahana menguasai ruang-ruang penantian.
Bakat dan kecintaan merangkum keindahan alunan musik lembut tanda kehalusan batin.
Hari-hari kau jalani dalam disiplin melatih titipan ilahi.
Kaulah wanita pengatur suasana jiwa.
Senyuman saat kau mainkan nyanyian riang.
Tangisan ketika kau meratap dalam pekikan gesekan biolamu.
Teruslah menyuarakan gema nurani.
Iringi langkah-langkah kehidupan dalam latar tarian jari-jari gemulaimu mengintimi biolamu.

Sabtu, 11 Februari 2012

Sebatang Coklat di Hari Valentine


Valentine… segera tiba.  Arthur memikirkan dengan sangat hadiah apa yang akan ia berikan bagi Melinda pada valentine pertama mereka sebagai sepasang suami isteri.  “Coklat, ya coklat” benda itu yang ada di benak Arthur sekalipun ia sendiri tidak menyukai coklat namun dalam benaknya ia berpikir “siapa wanita yang tidak menyukai coklat.” 

Hari yang dinanti-nantipun tiba… Valentine yang sederhana.  Makan malam di rumah kemudian dengan nyala lilin ditengah temaram ruangan ia pun memberikan sebatang coklat kasih sayang pada istrinya.  Melinda mengucapkan terima kasih lalu mencium kening Arthur.  Sesungguhnya Melindapun tidak suka coklat, namun ia tidak tega mengungkapkannya tatkala melihat senyum yang mengembang di wajah Arthur tatkala memberikan coklat valentine.  Terlebih lagi senyum tersebut semakin mengembang ketika Melinda mengunyah coklat tersebut sambil mencoba tersenyum.  Valentine yang sempurna.

Sebatang coklat kemudian menjadi pemberian wajib Arthur setiap kali Valentine menjelang.  Selalu dengan respon yang sama dari Melinda senyum yang membahasakan rasa bahagia.  Sampai mereka tua hal ini terus berulang.  Valentine- coklat- senyum mengembang –menikmati coklat dan dilanjutkan dengan kecupan.  Sampai suatu hari Melinda meninggalkan Arthur menghadap Sang Pemilik raga.  Hari itu 14 Februari sehari setelah upacara penguburan Melinda,  Arthur menemukan sepucuk surat terselip dalam buku harian sang belahan jiwa...

"Suamiku... ketika kamu membaca surat ini aku sudah tidak lagi bersamamu... Tahukah kamu bahwa kamu sangat berarti dalam hidupku. Tetaplah tegar jalani hidup ini sayang. Jalanilah hidupmu semanis coklat valentine yang selalu kau berikan. Tapi tahukah kamu sayang sesungguhnya aku tidak menyukai coklat... Namun ketika aku memaksa diriku untuk memakannya sebagai tanda menghargai pemberianmu, senyummu tatkala aku memakannya memberikan sensasi yang berbeda pada lidahku... untuk beberapa waktu aku tetap tidak menyukai coklat kecuali coklat pemberianmu. Karena senyum bahagiamu akan selalu hadir ketika aku melahapnya. Namun tiba saatnya entah pada Valentine keberapa yang kita jalani, aku menjadi sangat menyukai coklat. Entahlah?! Nampaknya kekuatan cinta merubah persepsi dan rasaku terhadap coklat... Kamu pasti tidak suka jalani kesendirian.  Jika kau merindukanku tataplah coklat yang selalu kau berikan padaku... Biarlah ingatan akan cinta akan menguatkanmu jalani kesendirian tanpaku.  Percayalah bahwa apa yang tidak kita sukai dapat kita nikmati tatkala kita mengenang kehadiran orang yang kita cintai. I love you honey... That's what makes me like chocolate...

Note:  
Kisah ini adalah sebuah kolaborasi bersama Jessica Layantara...

Kamis, 29 Desember 2011

Sesuatu Ya... (Kamu Bukan Biasa)



Waktu menggelinding dibalut kehadiranmu
Senyum, sapa dan gelak tawamu hangatkan relung hati
Selalu ada kamu, selalu diselimuti bayangmu
Ku telah biasa dan merasa biasa

Pagi ini tidak ada lagi kamu
Tidak tampak senyum, sapa dan gelak tawamu
Paling tidak semua itu bukan lagi untukku
Ku tidak bisa kar’na kamu tidak biasa

Menarik nafas panjang menyadari pijarmu
Sesali ketidakbersyukuran sia-siakan kemilaumu
Berandai-andai masih terbuka pintu ‘tuk jalan beriringan
Kar’na ternyata kamu... “SESUATU YA”

Jumat, 25 November 2011

JALAN MASIH PANJANG

Terjatuh, terluka, tersakiti
Menangis, meratap, menarik nafas panjang

Dari sebuah mata
Dari ribuan perjalanan kegagalan

Kehilangan kesempatan,
Mungkinkah benar-benar hilang?
Bukankah kini mendapatkan pengalaman

Kehilangan daya,
Mungkinkah benar-benar hilang?
Bukankah kini mendapatkan rasa kebal

Benarkah keterpurukan ini adalah akhir perjalanan?
Ataukah ini hanyalah pertengahan episode drama kehidupan

Jangan menyerah kawan...
Kabut bukanlah tempat perhentian
Jalan masih panjang

Kisah ini belum berakhir...

Rabu, 19 Oktober 2011

HOLD ME NOW


Genggaman tangan menyiratkan makna kepedulian
Setelah perjalanan panjang tanpa disahabati kehangatan cinta
Terkenang getaran ketika jari-jarimu erat memegang
Rasaku berpendar, menyebar menjajaki keserasian
Sepi memudar tergantikan gelora keceriaan

Mengalir menggerayangi batin tatapan sendu bola matamu
Semoga bukan sekedar kenangan yang menemani mimpi-mimpi semu
Namun mutiara teruntai permata pelengkap eksistensi
Jadi jangan lepaskan lagi...genggamlah untuk saat ini.
Genggamlah untuk selamanya

Senin, 12 September 2011

SEBERAPA (Setelah Perpisahan)


Seberapa mudah kumelupakanmu?...
Sesukar menanam benih di musim kemarau

Seberapa mudah kumenepikanmu?...
Sebanyak tangisan yang mengalir sepanjang jalan pulang

Seberapa sering kumemikirkanmu?...
Sebanyak harapan yang pernah kita erami bersama

Seberapa sakit perpisahan ini?...
Seperih belati tumpul menyayat hati

Seberapa indah kisah yang kita jalani?...
Sesulit melangkah menjalani kisah yang baru